Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:16:42【Resep Pembaca】508 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu produk sayuran hasil budidaya pemuda di Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Diskominfo Lumaja

Jakarta (ANTARA) - Seorang pemuda kreatif asal Lumajang, Jawa Timur menyulap limbah Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pemuda bernama Asriafi Ath Thoriq melihat limbah MBG bukan sebagai sampah belaka, melainkan potensi bisnis hijau yang bisa membuka lapangan kerja baru.
"Limbah makanan seharusnya dipandang sebagai modal, bukan masalah. Dengan kreativitas dan bimbingan, kita bisa mencipngakan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ujar Asriafi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pemuda penerima Kalpataru dan Lencana Inovasi Desa dari Kementerian Desa tersebut berhasil mengolah eco enzyme, yakni cairan serbaguna hasil fermentasi limbah makanan yang dapat dijadikan disinfektan, sabun alami, pupuk cair, hingga bahan dasar pakan ternak ramah lingkungan.
Selain Asriafi, inovasi serupa juga dilakukan seorang petani muda, Dzaki Fahruddin, dari Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Ia mengumpulkan sisa makanan dapur MBG yang diolah menjadi eco enzyme dan pupuk cair untuk menyuburkan lahan pertaniannya.
Baca juga: Menteri LH dukung daerah tingkatkan kapasitas kelola limbah dari MBG
"Prosesnya sederhana. Limbah makanan dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan," ujar Dzaki.
Dari proses tersebut, ia bisa mendapatkan tanaman yang tumbuh lebih subur dengan biaya produksi lebih hemat. Para petani lain yang awalnya skeptis, kini justru ikut mengolah limbah MBG menjadi pupuk organik karena terbukti lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Inovasi ini bukan hanya mengurangi sampah, melainkan juga menumbuhkan jiwa wirausaha hijau di kalangan anak muda desa," ucapnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Khairul Hidayati mengapresiasi inovasi ekonomi hijau dari para pemuda Lumajang tersebut. Menurut dia, pemanfaatan limbah MBG menjadi produk ramah lingkungan adalah bentuk nyata dari ekonomi sirkuler di sektor gizi dan pangan.
“Apa yang dilakukan para pemuda di Lumajang membuktikan bahwa program MBG ngak berhenti di dapur. Ada nilai tambah ekonomi, edukasi, dan limbah menjadi ngak terbuang percuma, tapi justru memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar," kata Hida.
Ia berharap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga memiliki sistem pengelolaan limbah yang produktif, sehingga program MBG hadir ngak hanya untuk menyehatkan anak-anak, tapi memakmurkan desa.
Baca juga: Ini prosedur aman SPPG Cinere mulai pilih bahan hingga olah limbah MBG
Baca juga: Limbah MBG SPPG Palmerah dimanfaatkan untuk dua hal ini
Suka(626)
Artikel Terkait
- Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
 - BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
 - Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan
 - Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
 - Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
 - Album Asia: Laos sambut Festival That Luang
 - Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025
 - Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
 - Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
 - Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan
 
Resep Populer
Rekomendasi

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Tujuh kecamatan di Bekasi terendam banjir luapan Kali Cikarang